Cara Memanah yang Baik dalam 9 Langkah Untuk Pemula


"Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang, dan memanah". (HR. Bukhari dan Muslim)

Memanah adalah olahraga yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Bahkan memanah disebutkan secara eksplisit bersama dengan berkuda dan berenang. Karena itulah, belajar memanah menjadi sunnah Nabi SAW.

Disamping itu, memanah sesungguhnya adalah olahraga yang menarik, menantang, sekaligus menyenangkan. Namun sangat disayangkan, olahraga ini masih tergolong eksklusif bagi masyarakat Indonesia. Tempat-tempat belajar memanah untuk umum masih sedikit, dan biaya untuk kursus-nya masih tergolong mahal.


Salah satu solusinya adalah kita bisa belajar sendiri dihalaman rumah, atau dilapangan dekat rumah. Namun satu syarat utamanya adalah, tempat yang dijadikan sarana belajar haruslah aman dan bukan tempat lalu-lalang manusia.


Cara Memanah yang Baik dalam 9 Langkah untuk Pemula

Untuk dapat memanah dengan baik, sesungguhnya tidaklah sulit. Namun yang menjadi tantangan utamanya adalah ketenangan, kesabaran, dan ketekunan untuk terus belajar. Untuk pemula seperti saya, maka minimal ada sembilan langkah agar kita bisa memanah dengan baik.

Teknik memanah bagi pemula, menurut Damiri, pada dasarnya ada sembilan langkah, yaitu :

1. Sikap Berdiri (stand
Sikap berdiri (stand), adalah “Sikap/posisi kaki pada lantai atau tanah. Sikap berdiri yang baik ditandai oleh: (1) titik berat badan ditumpu oleh kedua kaki/tungkai secara seimbang, (2) tubuh tegak, tidak condong ke depan atau ke belakang, ke samping kanan ataupun ke samping kiri.” Terdapat empat macam sikap kaki dalam panahan, yaitu open stand, square stand, close stand, dan oblique stand. Namun untuk pemula, maka yang kebanyakan dipakai adalah sikap square stand atau open stand

a.    Sejajar (square stand)

·    Posisi kaki pemanah terbuka selebar bahu dan sejajar dengan garis tembak.
·    Pemahan pemula disarankan untuk mempergunakan cara ini 1 sampai 2 tahun, selanjutnya baru beralih ke terbuka (open stance)
·    Cara berdiri sejajar mudah dilakukan untuk membuat garis lurus dengan sasaran, namun dalam hal ini perlu diingat, yaitu pada waktu menarik dan holding cenderung badan bergerak.

b.   Terbuka (open stand)
Posisi kaki pemanah membuat sudut 450 dengan garis tembak.
·    Pada saat menarik, posisi badan lebih stabil.
·    Posisi leher atau kepala akan lebih rileks dan pandangan pemanah lebih mudah untuk focus kedepan.
·    Cara berdiri seperti ini dianjurkan untuk pemanah lanjutan, katena pada tarikan penuh akan banyak space room pada bahu.

2. Memasang Ekor Panah (nocking 
Memasang ekor anak panah (nocking) adalah: “Gerakan menempatkan atau memasukkan ekor panah ke tempat anak panah (nocking point) pada tali dan menempatkan gandar (shaft) pada sandaran anak panah (arrow rest). Kemudian diikuti dengan menempatkan jari-jari penarik pada tali dan siap menarik tali.” Memasang ekor panah dalam olahraga panahan bisa menjadi fatal apabila salah penempatan baik terlalu atas ataupun terlalu bawah, maka perlu untuk memperhatikan kembali apakah anak panah yang dipasang sudah lurus tersandar di busur ataukah belum.

3. Mengangkat Lengan Busur (extend)
Mengangkat lengan busur (extend) adalah: “Gerakan mengangkat lengan penahan busur (bow arm) setinggi bahu dan tangan penarik tali siap untuk menarik tali.” 
Hal-hal yang harus diperhatikan, yaitu lengan penahan busur rileks, tali ditarik oleh tiga jari yaitu jari telunjuk, jari tengah dan jari manis. Tali ditempatkan atau lebih tepatnya diletakkan pada ruas-ruas jari pertama, dan tekanan busur terhadap telapak tangan penahan busur ditengah-tengah titik V, yang dibentuk oleh ibu jari dan jari telunjuk (lengan penahan busur),

4. Menarik Tali Busur (drawing)

Cara menarik tali busur pada panahan dengan baik dan benar
Teknik menarik tali busur
Menarik tali busur (drawing) adalah: “Gerakan menarik tali sampai menyentuh dagu, bibir dan atau hidung. Kemudian dilanjutkan dengan menjangkarkan tangan penarik tali di dagu.”Ada tiga fase gerakan menarik, yaitu pre-draw, primary draw dan secondary draw.Pre-draw adalah gerakan tarikan awal. Pada saat ini sendi bahu, sendi siku dan sendi pergelangan tangan telah dikunci.Primary-draw atau tarikan utama adalah gerakan tarikan dari posisi pre-draw sampai tali menyentuh atau menempel dan sedikit menekan atau mengetat pada bagian dagu, bibir dan hidung dan berakhir pada posisi penjangkaran.Secondary-draw atau tarikan kedua adalah gerakan menahan tarikan pada posisi penjangkaran sampai melepas tali (release).Anggota tubuh yang dipergunakan untuk menarik adalah: jari, punggung telapak (wirst), dan lengan bawah. Ketiga bagian ini pada posisi lurus kemudian lengan atas selanjutnya bahu dan otot belakang. Kebanyakan pemanah-pemanah pemula hanya menggunakan jari-jari saja, kebanyakan mereka tidak menggunakan otot-otot yang seharusnya dipergunakan seperti yang sudah dijelaskan.

5. Menjangkarkan Lengan Penarik (anchoring)
Menjangkarkan lengan penarik (anchoring) adalah: “Gerakan menjangkarkan tangan penarik pada bagian dagu.” 
Hal yang harus diperhatikan, yaitu tempat penjangkaran tangan penarik tali harus tetap sama dan kokoh menempel di bawah dagu, dan harus memungkinkan terlihatnya bayangan tali pada busur (string alignment). Ada dua jenis penjangkaran, yaitu penjangkaran di tengah dan penjangkaran di samping. Pada penjangkaran di tengah, tali menyentuh pada bagian tengah dagu, bibir dan hidung serta tangan penarik menempel di bawah dagu. Pada penjangkaran di samping, tali menyentuh pada bagian samping dagu, bibir dan hidung, serta tangan penarik menempel di bawah dagu.

6. Menahan Sikap Panahan (tighten)
Menahan sikap panahan (tighten), adalah: "Suatu keadaan menahan sikap panahan beberapa saat, setelah penjangkaran dan sebelum anak panah dilepas". 
Pada saat ini otot-otot lengan penahan busur dan lengan penarik tali harus berkontraksi agar sikap panahan tidak berubah. Bersamaan dengan itu pemanah melakukan pembidikan. Jadi pada saat membidik, sikap pemanah harus tetap dipertahankan.

7. Membidik (Aiming)
Membidik (aiming) adalah: “Gerakan mengarahkan atau menempelkan titik alat pembidik (visir) pada tengah sasaran/titik sasaran.” 
Pada posisi membidik, posisi badan dari pemanah diharapkan tidak berubah, kemudian pemanah tidak hanya fokus kepada sasaran tetapi diutamakan pada teknik, dengan kondisi badan yang relaks fokus akan lebih baik.

8. Melepas Tali/Panah (release)
Melepas tali/panah (release) adalah: “Gerakan melepas tali busur, dengan cara merilekskan jari-jari penarik tali.” 
Ada dua cara melepaskan anak panah, yaitu dead release dan active release. Pada dead release setelah tali lepas, tangan penarik tali tetap menempel pada dagu seperti sebelum tali lepas. Pada active release, setelah tali lepas tangan penarik tali bergerak ke belakang menelusuri dagu dan leher pemanah.

Pelepasan anak panah yang baik diperlukan untuk memberikan kekuatan penuh dari tali terhadap panah dalam setiap melepaskan panah yang diinginkan dan untuk mencegah getaran tali yang tidak diperlukan, yang akan menyebabkan panah berputar. Kesalahan sedikit apapun pada saat melepaskan anak panah, mengakibatkan dampak yang sangat besar terhadap sasaran.

9. Menahan Sikap Panahan (after hold)
Menahan sikap panahan (after hold) adalah: “Suatu tindakan untuk mempertahankan sikap panahan sesaat (beberapa detik) setelah anak panah meninggalkan busur. Tindakan ini dimaksudkan untuk memudahkan pengontrolan gerak panahan yang dilakukan.”
Jadi, after hold adalah Tangan busur tetap terentang pada posisi semula lurus kearah sasaran dan tetap ditahan hingga dua detik setelah panah menyentuh permukaan sasaran.


Itulah 9 langkah untuk pemula agar bisa memanah dengan baik. Semoga bermanfaat.


Sumber:

www.archery.metu.edu.tr

Haywood, M Kathleen and Lewis F. Catherine Archery Steps to Succes